Jumat, 03 Desember 2010

Kotaku Atlantis

Atlantis, kita banyak mendengar tentang kota ini, yang konon memiliki peradaban yang sangat tinggi, tapi kemudian hilang karena ditelan bencana besar.
Legenda yang berkisah tentang “Atlantis”, pertama kali ditemui dalam karangan filsafat Yunani kuno: Dua buah catatan dialog Plato (427-347 SM) yakni: buku Critias dan Timaeus.
Beberapa hipotesis merupakan hipotesis arkeologi atau ilmiah, sementara lainnya berdasarkan fisika atau lainnya. Banyak tempat usulan yang memiliki kemiripan karakteristik dengan kisah Atlantis (air, bencana besar, periode waktu yang relevan), tetapi tidak ada yang berhasil dibuktikan sebagai kisah sejarah Atlantis yang sesungguhnya.
Kebanyakan lokasi yang diusulkan berada atau di sekitar Laut Tengah atau disekitar Laut Hitam. Beberapa hipotesis yang lain menyatakan Atlantis berada pada pulau yang telah tenggelam di Eropa Utara,atau di Laut Utara. Beberapa telah mengusulkan Al-Andalus atau Irlandia sebagai lokasi. Kepulauan Canary juga dinyatakan sebagai lokasi yang mungkin, sebelah barat selat Gibraltar tetapi dekat dengan Laut Tengah. Berbagai kepulauan di Atlantik juga dinyatakan sebagai lokasi yang mungkin, terutama Kepulauan Azores. Pulau Spartel yang telah tenggelam di selat Gibraltar juga telah diusulkan.
0976955008thumb


Hingga pada akhir th 2005, Prof. Arysio Santos yang menerbitkan buku yang menggemparkan : “Atlantis the Lost Continents Finally Found”.
Didalam buku tersebut, secara tegas dinyatakannya bahwa lokasi Atlantis yang hilang sejak kira-kira 11.600 tahun yang lalu itu adalah di Indonesia. Beliau menunjukkan perbandingan yang menunjukkan Indonesia adalah lokasi Atlantis yang hilang dibandingkan lokasi-lokasi perkiraan sebelumnya.
Dalam buku ini beliau membandingkan berdasarkan : Sistem irigasi, Keberadaan mammoth/gajah, Ukuran benua, Iklim Tropis, Keberadaan Kelapa dan Nanas, Konstruksi Megalitikum, Kekayaan tambang dan lain-lain (http://atlan.org/articles/checklist)
Ilmu yang digunakan  Santos dalam menelusur lokasi Atlantis ini adalah ilmu Geologi, Astronomi, Paleontologi, Archeologi, Linguistik, Ethnologi, dan Comparative Mythology.
Plato bercerita bahwa Atlantis adalah sebuah negara makmur dengan emas, batuan mulia, dan ‘mother of all civilazation’ dengan kerajaan berukuran benua yang menguasai pelayaran, perdagangan, menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan irigasi, dengan kehidupan berkesenian, tarian, teater, musik, dan olahraga.
Warga Atlantis yang semula merupakan orang-orang terhormat dan kaya, kemudian berubah menjadi ambisius.  Para dewa kemudian menghukum mereka dengan mendatangkan banjir, letusan gunung berapi, dan gempa bumi yang sedemikian dahsyatnya sehingga menenggelamkan seluruh benua itu. Kisah-kisah sejenis atau mirip kisah Atlantis ini yang berakhir dengan bencana banjir dan gempa bumi, ternyata juga ditemui dalam kisah-kisah sakral tradisional di berbagai bagian dunia, yang diceritakan dalam bahasa setempat.
Menurut Santos, ukuran waktu yang diberikan Plato 11.600 tahun SM, secara tepat bersamaan dengan berakhirnya Zaman Es Pleistocene, yang juga menimbulkan bencana banjir dan gempa yang sangat hebat. Bencana ini menyebabkan punahnya 70% dari species mamalia yang hidup saat itu, termasuk kemungkinan juga dua species manusia : Neandertal dan Cro-Magnon.
Sebelum terjadinya bencana banjir itu, pulau Sumatera, pulau Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia .
fig1
Gambar 1 : Atlantis
Sulawesi, Maluku dan Irian masih menyatu dengan benua  Australia dan terpisah dengan Sumatera dan lain-lain itu. Kedua kelompok pulau ini dipisahkan oleh sebuah selat yang mengikuti garis ‘Wallace’.
Posisi Indonesia terletak pada 3 lempeng tektonis yang saling menekan, yang menimbulkan sederetan gunung berapi mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan terus ke Utara sampai ke Filipina yang merupakan bagian dari ‘Ring of Fire’. Hingga terjadinya letusan gunung berapi secara berurutan, yang menyebabkan melelehnya lapisan es dan menimbulkan gempa dan tsunami yang menenggelamkan dataran rendah.
Benarkah hypothesis itu?? Dengan kecanggihan teknologi saat ini, yang memungkinkan pencarian di kedalaman laut, kebenaran seluruh hypothesis yang pernah ada tentang Atlantis mungkin akan segera terungkap..
Bagaimana menurut anda? Benarkah bangsa Indonesia adalah keturunan bangsa Atlantis yang terselamatkan??

 Tadi adalah sekilas tentang cuplikan kota ATLANTIS, dari pertanyaan di atas aku bisa menjawab "YA, SEMUA ITU BENAR ADANYA" Kalau kalian bertanya KENAPA ? Usut punya usut nih ada udang di balik batu, ada 1 peristiwa yg baru kali ini terjadi di sekolah ku & kota Surabaya :)
Kita mulai saja ceritanya....

Kamis, 2 Desember 2010 pukul 16:45. Hujan begitu sangat sungguh deras, guntur/kilat bersahutan, bumi bergoyang, matahari terbit disebelah barat, bangunan pencakar tanah runtuh, angin berhembus kencang, menerpa sebuah tenda warung bakso dekat tempat les ku...

Pukul 22:24, hujan belum juga reda, setelah selesai membaca buku komik & pelajaran, aku merasa bosan, ingin mata ini terpejam, tapi ku tak sanngup memejamkannya. Akhirnya kuputuskan untuk karaoke, boker, sepak bola, main gundu, tidur juga, hehe :D

Pukul 04:02, kelopak mataku terbuka, bukan karena aku terbiasa bangun jam segini, tapi karena ada sebuah sms GJ dari seorang teman yg isinya juga GJ. Karena terlanjur bangun, akupun berinisiatif, untuk mandi, maen PS, Maen Komputer, shalat & sarapan...

Pukul 05:15, aku berangkat menuju kesekolah, jalanan begitu basah & licin. Pukul 05:45, tidak kurasakan, aku telah tiba di sekolahku, saat itu aku turun di RSI, kalian tau apa yg terjadi saat itu ?

Aku kaget, sumpah kaget sangat aku salah naik bemo dengan tujuan Universitasm Oxford, jalan menuju ke sekolahku BANJIR (terendam air/kelem). Terpaksa aku mencopot sepatu, kaos kaki, celana, baju & seluruh yg ada di badanku. Aku bertelanjang badan kaki menuju gerbang sekolah, saat berjalan aku seperti merasa berkecek-kecek(berenang hanya bagian kaki masuk air) di Pantai Kenjeran.
















Woww \(^o^)/... ! Ini keren... Sekolahku serasa punya kolam renang pribadi... Yg lebih anehnya lagi, seluruh guru & murid tidak merasa prihatin akan keadaan ini termasuk saya seh. Para murid malah menjadikan hari itu sebagai hari BERANI BASAH ITU BAIK. Sepak bola di kolam lapangan, berlatih Paskib, bersepeda, balap kano, surfing, diving, para layang & balap Jet Ski, tidak lupa berjemur & melihat sunset. Sepertinya Pantai Kuta & Pantai Kenjeran, kalah populer dengan ini...

Lebih parahnya lagi, aku tidak bisa jajan, jalan menuju ke kantin & kopsis terendam air. Meskipun aku bisa ke sana, tapi perutku terasa mules, pengen boker, sakit. Karena pisau, udara dingin yg menusuk perut.

























Banjir ini tidak surut-surut karena tidak ada tempat untuk bermuara, sampai pukul 13:05...
Sampai aku pulang, banjir ini tetap ada.
Banjir ini terjadi karena(daripada artikel ini terlalu panjang, lebih baik kalian cari saja alasannya sendiri).



















Terimakasih untuk 3 orang di atas, telah menjadi model saya \(^o^)/
Harapanku di th 2011 "Surabaya tak ada lagi banjir, kalau bisa UNAS di tiadakan, kalau tidak bisa juga, tolong jangan pakai sistem nem, pakai pendaftaran aja"
Maaf, jika ada salah kata & anda tidak nyambung....
Sekian & selamat menempuh hidup baru malam \(^o^)/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar